Untuk mempelajari taksonomi tanaman, dibutuhkan wawasan mengenai bidang ilmu dendrologi. Kali ini, kita akan membahas salah satu ilmu yang akrab kaitannya dengan pelestarian hutan dan lingkungan hidup.
Pengertian Dendrologi
Menurut Harlow dan Harrar, 1969 – Dendrologi yakni ilmu yang mempelajari tentang pohon atau ilmu yang mempelajari ihwal taksonomi tumbuhan berkayu. Tumbuhan berkayu yang dimaksud seperti pohon, perdu dan liana.
Dari segi etimologi, dendrologi berasal dari kata “dendros” dan “logos”. Arti kata dendros yaitu pohon dan logos adalah ilmu. Sehingga dapat diartikan secara sederhana, bahwa dendrologi yakni ilmu yang mempelajari wacana pohon.
Lebih luas lagi, dendrologi ialah ilmu yang mempelajari taksonomi pohon, penyebaran ekologi, dan kegunaan pohon.
Taksonomi pohon mencakup penjabaran, tunjangan nama / tata nama / nomenclature dan kenali obyek-obyek yang bersifat alami. Sehingga dendrologi tidak hanya konsentrasi terhadap sifat morfologis pohon, namun juga mempelajari habitat pohon dan penyebarannya.
Oleh alasannya itu, ilmu dendrologi dapat dipelajari di lapangan serta laboratorium.
Pengertian Pohon
Pohon yakni flora berkayu yang pada keadaan cukup umur mencapai tingggi lebih dari 4 meter dengan diameter (setinggi dada atau 20 cm diatas akar tunjang) sebesar 7 cm atau lebih dan mempunyai satu batang yang terang dengan tajuk tertentu.
Tumbuhan berkayu ialah obyek utama ilmu dendrologi. Berikut ini ialah ciri utama tumbuhan berkayu:
- Memiliki pembuluh xylem dan pembuluh floem
- Tumbuhan menahun
- Mengalami pertumbuhan primer dan sekunder
- Tersusun atas selulosa dan hemiselulosa (sekitar 60%-70%) serta lignin (30%-40%)
Peran dan Ruang Lingkup Dendrologi
Dengan mempelajari ilmu ini, kita dapat mempelajari berbagai karakteristik flora berkayu atau pohon, antara lain:
- Mengenal abjad morfologi pohon, seperti habitus, batang, tajuk, kulit batang, kayu, getah, daun, bunga, buah dan biji
- Persebaran jenis-jenis pohon
- Habitat pohon dan ekologinya
- Manfaat tanaman berkayu baik dari segi komersi maupun non komersil
- Anatomi kayu
- Klasifikasi tanaman
- Kunci determinasi
- Herbarium
- Mengetahui kombinasi pohon baik akhir aspek genetik maupun lingkungan
Indonesia memiliki hutan yang tergolong dalam daerah Flora Malesia. Hal ini ditandai dengan kekayaan hutan akan berbagai jenis pohon. Kasawan Flora Malesia meliputi negara Malaysia, Filipina, Indonesia, sampai Paupa New Guinea.
Berdasarkan data Lembaga Penelitian Hutan (dikala ini menjadi Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan dan Konservasi Alam –Puslitbanghut), hutan Indonesia memiliki 4.000 sampai 5.000 jenis pohon.
Namun sampai ketika ini, hanya sekitar 400 jenis pohon yang dianggap penting dan dikenali dengan baik, yaitu 267 jenis yang telah dimengerti dan diperdagangkan serta dikelompokkan menjadi 120 jenis kayu perdagangan.
Banyak jenis pohon di wilayah tropis hutan Indonesia yang belum dimengerti, sehingga hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi rimbawan untuk mendalami ilmu dendrologi supaya dapat membantu mengetahui banyak sekali jenis pohon gres sehingga mampu diatur dan dimanfaatkan dengan baik.